RADEN JIN KOMPUTER

GusDur.Net - Situs Resmi Abdurrahman Wahid

MLB PKB Untuk 'Bersihkan' Orang Tidak Jujur

Bogor, gusdur.net
Ketua Umum Dewan Syura DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengatakan untuk menyongsong masa depan yang lebih baik, PKB melandaskan gerakannya pada semboyan kejujuran dan keterbukaan. PKB juga akan terus menyuarakan dua prinsip ini di mana dan kapanpun.

“Sekarang orang yang tidak jujur inilah yang sedang kita bersihkan,” kata Gus Dur saat memberi sambutan pembuka pada Muktamar Luar Biasa (MLB) PKB, di Ponpes al-Ashriyyah Nurul Iman Parung Bogor Jawa Barat, Rabu (30/04/2008) sore. MLB sendiri digelar selama dua hari, 30 Mei s.d. 1 April 2008.

Kendati banyak tentangan dan tantangan, PKB harus berani menegakkan dua prinsip ini. “Kita harus berani. Kita tidak boleh takut pada siapapun. Yang patut kita takuti hanya satu, Allah SWT,” pesan mantan Ketua PBNU ini.

Di akhir sambutan, Gus Dur meminta pemerintah berlaku jujur dan terbuka dalam setiap kebijakannya. Dua hal ini, imbuhnya, telah hilang dari pemerintah. Makanya negara ini porak poranda. Efeknya, antara lain, melambungnya harga kebutuhan pokok karena para spekulan yang menguasai ekonomi negeri ini seenaknya sendiri menaikkan harga.
http://depositfiles.com/en/signup.php

Saya tantang pemerintah SBY untuk jujur dan terbuka. Kita harus berani menyuarakan ini. Kita menghendaki pemerintahan yang berlandaskan kejujuran dan keterbukaan. Ini yang akan menjadi pegangan kita,” tegas Gus Dur disambut tepuk riuh peserta MLB.

Ketum PKB
Pada MLB yang dihadiri seluruh DPW dan DPC PKB se-Indonesia ini, Plt. Ali Masykur Musa didaulat sebagai Ketua Umum Dewan Tanfidz DPP PKB hingga 2010.

Ali Masykur diangkat sebagai pimpinan partai oleh Gus Dur dibantu tim asistensi dari perwakilan PKB Sumatera, Kalimantan, Jawa, Sulawesi, Indonesia Timur,Pergerakan Perempuan Kebangkitan Bangsa (PPKB), dan Badan Otomon (Lakumham dan Garda Bangsa).

Penunjukan ini terjadi setelah Yenny Wahid yang mendapat dukungan terbanyak, 11 DPW, menyatakan mengundurkan diri dari bursa pencalonan Ketum PKB.

Yenny beralasan, pengunduran dirinya karena ia ingin menjaga nama baik ayahnya agar tidak dituding melakukan praktik nepotisme. Untuk itu Yenny tetap menjadi Sekretaris Jenderal DPP PKB. Dia mengaku juga pernah menolak saat diminta jadi caleg untuk menghindari hal yang sama.
http://depositfiles.com/en/signup.php

”Melalui forum ini, saya minta maaf kepada DPW yang meminta saya karena kemuliaan KH Abdurrahman Wahid tetap yang utama di hati saya,”jelasnya.

Karena itu, Yenny Wahid meminta muktamirin untuk mendukung Ali Masykur Musa sebagai ketum. “Loyalitas Ali Masykur sudah teruji. Beliau selalu berada di sisi Gus Dur setiap kali PKB menghadapi persimpangan politik,’’ tuturnya beralasan.

Dikatakan Yenny, Ali Masykur adalah sosok muda yang memiliki kedekatan dengan Muhaimin Iskandar. “Namun saat dihadapkan dengan sebuah pilihan, Ali tidak ragu-ragu mendukung Gus Dur,’’ kata Yenny.

Selain itu,yang bersangkutan memiliki kualifikasi ketokohan. ”Ini penting, biar bisa berlaga dan beradu dengan ketua partai-partai lainnya,” ucapnya.

Gus Dur sendiri menanggapi positif dan sangat menghargai keputusan Yenny Wahid untuk mengundurkan diri. Gus Dur menilai sikap yang diambil anaknya itu adalah sikap yang baik. Hal itu menunjukkan bahwa Yenny mementingkan kepentingan partai dan negara di atas kepentingan pribadi. Ini sikap baik kader. Sebagai ayah dan pendiri, saya menghargai,” kata Gus Dur.

DPW yang mendukung Yenny adalah Bali, Banten, Riau, DKI Jakarta, Jatim, Lampung, Sumut, NTB, NTT, Kalsel, Kalteng, dan Aceh. Enam DPW mendukung Muamir Amin Syam jadi Ketua Umum, yaitu Sumbar, Gorontalo, Kaltim, Jateng, Irian Jaya Barat, dan Bangka Belitung. Hanya satu yang mendukung Ali Masykur Musa, yaitu Sulut.

Sementara 13 DPW menyerahkan pada Gus Dur siapa yang akan dipilih. Mereka adalah Sumsel, Bengkulu, Sulsel, Sultra, Sulteng, Sulbar, Maluku, Malut, Papua, Kalbar, Kepri, dan Jabar. DPW Jambi dan DIY tidak menyebut dukungan, tetapi menyetujui siapa pun yang dipilih.

Gus Dur menjelaskan, penunjukan ketua umum langsung oleh dirinya adalah demokratis. Sebab, hal itu menjalankan keputusan peserta muktamar yang menghendaki itu. [nhm]