jihad....
Selasa, 12 Januari 2009 11:52
Wahid Institute Networks
PERNYATAAN SIKAP JIAD
“Stop Perang Israel-Palestina, WASPADAI Upaya Menjadikannya Sebagai Konflik Agama di Indonesia”
Untuk kesekian kalinya konflik di kawasan Timur Tengah berbuah tragedi kemanusiaan yang memilukan. Serangan Israel terhadap penduduk di Jalur Gaza sejak 27 Desember 2008 telah merenggut ratusan nyawa, menghancurkan berbagai fasilitas umum dan tempat ibadah, dan menimbulkan kerugian moril dan materiil yang cukup besar. Konflik Arab-Israel yang sudah berlangsung 60 tahun lebih adalah konflik politik yang lekat dengan isu ras dan agama. Apa yang telah dilakukan Israel terhadap penduduk Palestina di Jalur Gaza merupakan tindakan biadab yang melecehkan kemanusiaan dan konstitusi internasional. Semua bangsa dan agama jelas tidak sepakat akan tindakan kekerasan dan pembantaian dengan alasan apapun.
Berbagai reaksi di belahan dunia membuktikan bahwa tragedi tersebut adalah tragedi umat manuisa yang harus dihentikan. Umat manusia di seluruh dunia harus mengecam tindakan Pemerintah Israel tersebut dan harus menyatakan "PERANG" terhadap segala tindak kekerasan dan pembantaian. Harus dipertegas bahwa konflik tersebut BUKANLAH konflik antara ISLAM dan YAHUDI akan tetapi konflik antara AROGANSI MILITER ISRAEL dan PENEGAKAN KEDAULATAN. Korban yang berjatuhan di pihak Palestina nyatanya bukan hanya warga sipil yang beragama Muslim, namun juga penduduk yang beragama Yahudi dan Nasrani.
Tragedi tersebut telah memancing kemarahan berbagai lapisan masyarakat dunia termasuk di Indonesia. Banyak elemen mengutuk tindakan tersebut dan menyikapi dengan emosional, misalnya dengan melakukan provokasi dan mobilisasi massa untuk jihad fisik ke Palestina. Yang paling menyedihkan, pada tanggal 7 Januari 2009 lalu, 21 ormas yang menyatakan keprihatinannya terhadap konflik Palestina-Israel, telah melakukan aksi penutupan dan penyegelan tempat ibadah kelompok Yahudi (sinagog) di jalan Kayoon 4-6, Surabaya. Aksi ini disamping tidak tepat, juga memicu sentimen publik bahwa seakan-akan konflik yang terjadi di Palestina adalah pertikaian antaragama. Aksi ini sangat berpotensi memancing sentimen maupu kebencian terhadap agama lain, yang sekaligus membahayakan pondasi kehidupan keberagamaan di republik ini.Ini menunjukkan bahwa ada upaya untuk menyeret konflik kemanusiaan ini ke isu SARA.
Dari berbagai ulasan di atas, Jaringan Islam Anti Diskriminasi (JIAD) Jawa Timur yang selama ini concern dalam persoalan gerakan anti diskriminasi, pluralisme dan perdamaian menyatakan sikap sebagai berikut:
1. Mengutuk semua tindakan kekerasan dan pembantaian yang dilakukan oleh Israel termasuk yang dilakukan sejak 27 Desember yang lalu. Kami mengecam dan menuntut penghentian berbagai serangan militer terhadap penduduk sipil dengan alasan APAPUN dan menuntut untuk SEGERA menyelesaikan konflik berkepanjangan di Palestina dengan jalan DAMAI dan memegang PRINSIP KEMANUSIAAN dan KEADILAN.
2. Mengecam segala bentuk tindakan berbau SARA dan emosional dalam menyikapi tragedi di Palestina termasuk aksi penyegelan Sinagog di jalan Kayoon dan sweeping yang dilakukan dengan mengatasnamakan solidaritas terhadap korban Palestina.
3. Menyerukan kepada seluruh ormas keagamaan maupun partai politik di Jawa Timur agar tidak mendistorsi peristiwa Palestina menjadi semacam pertikaian antar agama maupun, keyakinan, karena pada hakikatnya peristiwa tersebut merupakan konflik kedaulatan antarnegara
4. Meminta kepada aparat keamanan agar bertindak tegas kepada kelompok-kelompok yang dengan sengaja menggunakan peristiwa Palestina untuk menyebar kebencian kepada kelompok/ agama/ keyakinan tertentu di wilayah Indonesia.
Demikian surat pernyataan ini.
Presidium Jaringan Islam Anti Diskriminasi (JIAD)
Aan Anshory
Ketua
JARINGAN ISLAM ANTI DISKRIMINASI (JIAD) :
* BPM An Nuqoyyah Guluk-Guluk Sumenep
* C-Mars Surabaya
* Forum Lintas Agama Jatim
* IMMM Madiun
* Inthrust Tulungagung
* IRCAS Ponorogo
* Lakpesam NU Jombang
* Lakpesdam NU Blitar
* Lakpesdam NU Kota Malang
* Lakpesdam NU Ngawi
* LINK Jombang
* PP Al Amin Sooko Mojokerto
* PP Raudlatul Mua'allimin Probolinggo
* PUSPeK Averroes
* INDeK Kediri
0 komentar:
Posting Komentar